Dilihatdari pemasangannya, sistem on grid relatif lebih sederhana dan terjangkau jika dibandingkan dengan sistem off grid. Pemasangan sistem PLTS off grid pun biasanya dilakukan di lokasi yang jauh, terpencil, atau daerah yang tidak memiliki sumber listrik mandiri. Itulah kenapa idealnya PLTS on grid yang memiliki sambungan ke PLN 24 jam lebih cocok digunakan di lokasi yang padat penduduk.
PLTS On Grid PLTS On Grid adalah istilah untuk menyebut sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS yang berfungsi untuk mengubah energi dari panas matahari menjadi energi listrik. Sistem ini yang pada umumnya digunakan pada bangunan rumah, kantor, atau pabrik. Salah satu solusi paling efektif untuk efisiensi biaya listrik karena mampu menghemat biaya listrik bulanan secara signifikan. PLTS tipe ini dipasang pada bagian atap atau gedung, supaya dapat menerima panas matahari secara optimal. Nantinya panas yang diterima akan diubah menjadi arus listrik searah DC dan oleh inverter diubah menjadi arus bolak-balik AC. Setelahnya baru kemudian disinkronkan dengan arus listrik dari PLN. PLTS Off Grid PLTS Off Grid adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan sistem yang mengandalkan energi matahari sebagai satu-satunya sumber energi. Sehingga berbeda dengan tipe on-grid, tipe ini tidak disinkronkan dengan listrik PLN. Biasanya sebagai cadangan, didukung dengan genset atau baterai untuk menyimpan energi. Sistem yang juga disebut dengan Stand Alone PV Photovoltaic ini sangat cocok untuk gedung yang sulit dijangkau oleh jaringan PLN, karena sifatnya yang mandiri dan mengandalkan baterai. Kementrian ESDM menyarankan penggunaan baterai dengan cadangan minimal 3 hari sebagai bentuk antisipasi cuaca yang kurang mendukung dengan intensitas cahaya matahari rendah. PLTS Hybrid PLTS Hybrid adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang didukung oleh teknologi Hybrid, maksudnya, sistem listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat digabungkan dengan listrik dari PLN. Dengan harapan nantinya sistem tersebut memudahkan pengguna untuk mendapatkan dukungan energi listrik yang optimal sekaligus antisipasi saat terjadi kekurangan daya atau pemadaman. Listrik yang dihasilkan dari sistem PLTS tipe ini nantinya akan disimpan ke dalam baterai cadangan, seperti yang diterapkan pada PLTS Off-Grid. Bedanya jika di tipe Off-Grid, kekurangan cadangan listrik dari baterai diatasi oleh genset. Sedangkan untuk tipe ini, secara otomatis akan dicadangkan oleh listrik dari PLN. Berdasarkan dari penjelasan pengertian PLTS On-Grid, Off-Grid dan Hybrid di atas, bisa didapatkan kesimpulan bahwa PLTS On-Grid dan Hybrid dapat menjadi solusi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan energi listrik rumah, pabrik maupun kantor. Terutama untuk bangunan-bangunan yang berada di jangkauan jaringan PLN. Perbedaannya adalah untuk menerapkan sistem On-Grid tidak dibutuhkan baterai penyimpan cadangan energi listrik. Sedangkan untuk tipe Hybrid dibutuhkan tetap baterai tersebut meskipun ada cadangan dari listrik PLN. PLTS Off-Grid dapat menjadi solusi yang cemerlang untuk mengatasi kebutuhan listrik, khususnya di area yang masih sulit dijangkau oleh listrik PLN karena sistem ini bisa memenuhi kebutuhan energi listrik secara mandiri. Dengan konsekuensi penyediaan baterai penyimpan cadangan yang lebih besar dan genset sebagai antisipasi saat cuaca kurang mendukung. Apapun sistem yang diterapkan, satu hal yang pasti adalah PLTS dapat menjadi solusi untuk kebutuhan listrik masa depan, karena menghemat biaya listrik secara signifikan dibandingkan menggunakan sumber energi fosil seperti batubara. Selain itu juga dapat menjadi investasi yang menguntungkan karena PLTS terbukti lebih ramah lingkungan karena jumlah polusi yang jauh lebih sedikit.
Panelsurya bukan lagi suatu hal baru dan sudah banyak diketahui sehingga sudah tidak asing lagi. Namun berbeda dengan istilah PLTS On Grid dan Off Grid. Sobat Trang pasti baru mendengar istilah tersebut bukan? Isilah itu masih asing di kalangan umum, padahal hal itu penting untuk diketahui. Kedua istilah tadi merupakan dua sistem listrik
Meskipun panel surya bukanlah hal yang baru dan sudah banyak diketahui secara umum, namun tidak berlaku pada istilah PLTS On Grid, Off Grid dan Hybrid. Nama-nama itu masih tergolong asing bagi kalangan umum. Padahal sebenarnya itu termasuk penting untuk diketahui. Terutama mengingat asumsi Indonesia yang menargetkan porsi Energi Baru Terbarukan mencapai persentase 48% pada tahun 2030. Hal ini juga karena tenaga surya salah satu energi baru terbarukan yang dapat diterapkan di Indonesia. Lalu apa itu PLTS On Grid, Off Grid dan Hybrid? Penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini! PLTS On Grid adalah istilah untuk menyebut sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS yang berfungsi untuk mengubah energi dari panas matahari menjadi energi listrik. Sistem ini yang pada umumnya digunakan pada bangunan rumah, kantor, atau pabrik. Salah satu solusi paling efektif untuk efisiensi biaya listrik karena mampu menghemat biaya listrik bulanan secara signifikan. PLTS tipe ini dipasang pada bagian atap atau gedung, supaya dapat menerima panas matahari secara optimal. Nantinya panas yang diterima akan diubah menjadi arus listrik searah DC dan oleh inverter diubah menjadi arus bolak-balik AC. Setelahnya baru kemudian disinkronkan dengan arus listrik dari PLN. Pengertian PLTS Off Grid PLTS Off Grid adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan sistem yang mengandalkan energi matahari sebagai satu-satunya sumber energi. Sehingga berbeda dengan tipe on-grid, tipe ini tidak disinkronkan dengan listrik PLN. Biasanya sebagai cadangan, didukung dengan genset atau baterai untuk menyimpan energi. Sistem yang juga disebut dengan Stand Alone PV Photovoltaic ini sangat cocok untuk gedung yang sulit dijangkau oleh jaringan PLN, karena sifatnya yang mandiri dan mengandalkan baterai. Kementrian ESDM menyarankan penggunaan baterai dengan cadangan minimal 3 hari sebagai bentuk antisipasi cuaca yang kurang mendukung dengan intensitas cahaya matahari rendah. Pengertian PLTS Hybrid PLTS Hybrid adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya yang didukung oleh teknologi Hybrid, maksudnya, sistem listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat digabungkan dengan listrik dari PLN. Dengan harapan nantinya sistem tersebut memudahkan pengguna untuk mendapatkan dukungan energi listrik yang optimal sekaligus antisipasi saat terjadi kekurangan daya atau pemadaman. Listrik yang dihasilkan dari sistem PLTS tipe ini nantinya akan disimpan ke dalam baterai cadangan, seperti yang diterapkan pada PLTS Off-Grid. Bedanya jika di tipe Off-Grid, kekurangan cadangan listrik dari baterai diatasi oleh genset. Sedangkan untuk tipe ini, secara otomatis akan dicadangkan oleh listrik dari PLN. Berdasarkan dari penjelasan pengertian PLTS On-Grid, Off-Grid dan Hybrid di atas, bisa didapatkan kesimpulan bahwa PLTS On-Grid dan Hybrid dapat menjadi solusi yang efektif untuk memenuhi kebutuhan energi listrik rumah, pabrik maupun kantor. Terutama untuk bangunan-bangunan yang berada di jangkauan jaringan PLN. Perbedaannya adalah untuk menerapkan sistem On-Grid tidak dibutuhkan baterai penyimpan cadangan energi listrik. Sedangkan untuk tipe Hybrid dibutuhkan tetap baterai tersebut meskipun ada cadangan dari listrik PLN. PLTS Off-Grid dapat menjadi solusi yang cemerlang untuk mengatasi kebutuhan listrik, khususnya di area yang masih sulit dijangkau oleh listrik PLN karena sistem ini bisa memenuhi kebutuhan energi listrik secara mandiri. Dengan konsekuensi penyediaan baterai penyimpan cadangan yang lebih besar dan genset sebagai antisipasi saat cuaca kurang mendukung. Apapun sistem yang diterapkan, satu hal yang pasti adalah PLTS dapat menjadi solusi untuk kebutuhan listrik masa depan, karena menghemat biaya listrik secara signifikan dibandingkan menggunakan sumber energi fosil seperti batubara. Selain itu juga dapat menjadi investasi yang menguntungkan karena PLTS terbukti lebih ramah lingkungan karena jumlah polusi yang jauh lebih sedikit. Anda dapat memperoleh dukungan dari Catur Elang Energi untuk pemasangan panel surya, baik untuk kantor, pabrik maupun hunian pribadi. Instalasi dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman dengan produk yang sudah teruji kualitasnya. Lengkap dengan garansi yang mencapai 25 tahun untuk investasi yang sangat menjanjikan untuk solusi efisiensi biaya listrik. Hubungi tim marketing CEE sekarang untuk dapatkan PLTS berkualitas dan mulai perjalanan Anda dengan energi bersih sekarang! Septiani Post navigation
Dilihatdari pemasangannya, sistem on grid relatif lebih sederhana dan terjangkau jika dibandingkan dengan sistem off grid. Pemasangan sistem PLTS off grid pun biasanya dilakukan di lokasi yang jauh, terpencil, atau daerah yang tidak memiliki sumber listrik mandiri. Itulah kenapa idealnya PLTS on grid yang memiliki sambungan ke PLN 24 jam lebih cocok digunakan di lokasi yang padat penduduk. Cara menghitung kapasitas PLTS dengan sistem On Grid
Sebelum memutuskan untuk memasang sistem panel surya, ada banyak keputusan yang harus diperhatikan. Ini karena Anda akan berinvestasi dalam peralatan yang akan bertahan selama bertahun-tahun, pastinya Anda tidak ingin membuat keputusan yang salah, bukan? Apalagi masih banyak yang belum tahu perbedaan solar panel on grid dan off grid. Biar tidak salah pilih, hal utama yang harus Anda perhatikan adalah memilih pemasok panel surya terbaik. Beruntungnya, Atonergi merupakan pemasok panel surya terlengkap di Indonesia, jadi Anda bisa berkonsultasi dengan tim ahli Atonergi untuk mendapatkan sistem terbaik untuk kebutuhan Anda. 1. Akses Listrik Off-Grid Sistem panel surya off-grid sangat bergantung dengan energi matahari untuk memberi daya pada rumah atau gedung bisnis Anda. Jadi, jika Anda memilih sistem off-grid ini, Anda hanya akan memiliki aliran listrik dari dua titik Saat matahari bersinar, panel surya dapat menghasilkan listrik,Saat Anda mengambil energi listrik dari baterai yang disimpan selama produksi sistem panel surya Sayangnya, jika Anda menggunakan sistem off-grid tanpa memiliki alat penyimpanan energi, Anda tidak akan memiliki akses listrik tambahan saat Anda membutuhkannya di malam hari. On-Grid Berbeda dengan on-grid, Anda akan selalu memiliki akses ke listrik. Namun, jika panel surya Anda tidak menghasilkan listrik yang cukup untuk memberi daya untuk rumah Anda, Anda dapat menarik energi dari jaringan utilitas untuk melengkapinya. 2. Dari Sisi Produksi Energi Off-Grid Untuk masalah yang satu ini bergantung dengan ukuran dan jumlah panel surya yang Anda pasang. Sebagian besar sistem off-grid dirancang untuk menghasilkan sejumlah listrik yang lebih saat siang hari yang nantinya akan disimpan ke dalam baterai. Energi tersebut kemudian bisa Anda akses saat sistem panel tidak berproduksi, seperti saat cuaca mendung atau pada malam hari. On-Grid Jika sistem off-grid akan mengirim energi yang berlebih ke baterai, sistem on-grid akan mengirimkan energinya ke jaringan listrik. Kalau di Amerika Serikat, hasil energi listrik tersebut bisa digunakan sebagai kredit untuk mendapatkan listrik tanpa menambah biaya tagihan listrik. 3. Saat Aliran Listrik Turun Off-Grid Sistem panel Anda bekerja secara independen dari jaringan listrik. Jadi, jika ada badai atau bencana alam lain yang dapat mematikan aliran listrik, sistem panel Anda akan terus beroperasi. On-Grid Dengan menghubungkan jaringan, Anda tetap dapat mengakses ke listrik kapan pun Anda butuhkan. Namun, sistem ini memiliki beberapa aturan, seperti jika Anda memiliki sistem yang terikat jaringan, maka jaringan listrik Anda akan mati dan Anda tidak akan memiliki energi listrik. Kecuali, jika Anda menggunakan sistem yang terikat jaringan dengan baterai cadangan. Sudah Paham Perbedaan Sistem Panel Surya On-Grid dan Off-Grid? Setelah membaca artikel ini, apakah Anda sudah paham dengan perbedaan sistem panel surya? Biar Anda tidak salah memilih sistem panel surya, sebaiknya Anda konsultasi terlebih dahulu dengan tim ahli dari Atonergi. Tim Atonergi akan dengan senang hati memberikan rekomendasi panel terbaik yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Selain itu, Atonergi juga menyediakan beragam panel surya mulai dari on-grid, off-grid, dan hybrid. Jadi, Anda bisa langsung memilih sistem panel secara langsung. Login
PLTSada 2 jenis off grid dan on grid, off grid peralatannya : panel surya, kontrol, baterai, inverter > alat listrik. Sedangkan on grid : panel surya, grid tie inverter (GTI) > alat listrik. Panel surya ada 2 yaitu jenis lembaran utuh (harga lebih mahal) yang dicetak langsung (monokristal) dan potongan kecil-kecil (harga lebih murah) yang disusun membentuk panel (polikristal).
Diperbarui 15 Oktober 2022Perbedaan PLTS on-grid, off-grid, dan hybrid terletak pada karakteristik penyimpanan dayanya, persamaan ketiganya yaitu bekerja dengan prinsip dasar yang pembangkit listrik tenaga surya dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis sambungan dengan jaringan, yaitu PLTS on-grid, off-grid, dan sistem tersebut bekerja dengan prinsip dasar sama dalam memanfaatkan sinar matahari. Semua sistem sama-sama menggunakan panel surya untuk mengubah sinar matahari menjadi arus Pengertian PLTSPerbedaan on grid off grid dan hybrid adalah penyimpanan daya dan variasi sumber energi yang dipakai sebacai backup atau cadangan. Tidak semua sistem dapat melakukan hal yang sama, bergantung pada karakteristik media yang digunakan untuk menyimpan ON-GRIDSistem PLTS On GridPLTs on-grid adalah pembangkit listrik tenaga surya yang terhubung dengan jaringan listrik PLN, oleh karena itu disebut on-grid atau didalam jaringan. On Grid juga seringkali disebut sebagai PLTS grid-tie atau Cara Kerja PLTS On-GridPLTS on-grid bisa menggunakan dua sumber energi, yaitu dari tenaga surya dan listrik PLN. Keduanya bisa digunakan bergantian, khususnya ketika malam hari dimana matahari sudah tidak nampak on grid dengan off grid adalah baterai dan jaringan PLN, PLTS on grid tidak memiliki komponen baterai. Jika ada kelebihan listrik yang dihasilkan panel surya akan disimpan ke jaringan PLTS off grid menyimpannya ke baterai yang menjadikan jaringan PLN sebagai pengganti baterai, baik itu untuk menyimpan energi maupun untuk keperluan Perbedaan PLTS On Grid dengan Off GridSistem ini banyak digunakan oleh rumah tangga karena memiliki cadangan listrik PLN sebagai backup jika panel surya tidak menghasilkan listrik yang cukup. Sistem ini bisa menjadi pilihan jika ingin memiliki PLTS dengan biaya instalasi yang lebih OFF-GRIDSistem PLTS Off GridPLTS off-grid adalah pembangkit listrik tenaga surya yang tidak memiliki sambungan dengan jaringan kelistrikan PLN. Oleh karena itu disebut off-grid atau diluar Cara Kerja PLTS Off-GridSistem off-grid dapat memakai dua sumber energi listrik, yaitu dari listrik yang diproduksi panel surya dan listrik yang disimpan ini menjadikan PLTS bisa mandiri 100% dalam memenuhi kebutuhan daya di rumah. Namun, karena sistem off-grid hanya mengandalkan sinar matahari maka pemilik harus memasang baterai sebagai cadangan ini merupakan komponen yang penting dalam sistem off-grid, sebab baterai adalah sumber energi utama saat malam hari. Baterai merupakan komponen wajib jika memilih sistem HYBRIDSistem PLTS HybridPLTS hybrid adalah pembangkit listrik yang menggunakan sumber energi gabungan antara tenaga surya dan sumber energi lainnya, seperti dari PLN dengan PLTD, PLTB, PLTA, dan lain Cara Kerja PLTS HybridSistem ini juga dapat dimaknai sebagai sistem yang menggabungkan keunggulan on-grid dan off-grid secara bersama-sama. Sistem ini mengadopsi keunggulan dari sistem PLTS on-grid dan off-grid. PLTS on-grid yang bisa terhubung dengan jaringan PLN, sedangkan off-grid bisa terhubungan dengan baterai sebagai tempat penyimpanan energi berlebih yang dihasilkan panel hybrid bisa memakai tiga sumber energi panel surya, baterai, dan listrik PLN. Adanya ketiga sumber ini menjadikan sistem PLTS hybrid lebih unggul dibandingkan dua sistem Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga SuryaPemilik PLTS pun jadi lebih rileks dan tidak khawatir kehabisan sumber daya. Karena ketiganya bisa saling melengkapi dan bergantian memenuhi kebutuhan listrik di ada pula yang menyebut bahwa sistem hybrid punya empat sumber energi selain yang disebutkan di atas, yaitu energi yang berasal dari genset digunakan sebagai cadangan kalau skenario terburuk terjadi misalnya malam hari ketika baterai habis dan listrik PLN keputusan ada ditangan anda untuk memilih PLTS on-grid, off-grid, atau hybrid. Setiap orang tinggal ditempat berbeda dan punya kebutuhan listrik yang berbeda. Anda harus mengetahui cara menghitung kebutuhan PLTS skala rumah sebelum memilih sistem yang akan digunakan.
KelebihanPLTS On grid : Lokasi intergrasi dengan PLN; Area Perkotaan, perkantoran dan pabrik; Sistem installasi yang terpadang dengan SLO; Terpasang kwh EXIM; PLTS OFF GID. Yang di maksud PLTS Off grid adalah sistem PLTS menggunakan baterai yang berfungsi sebagai penyimpanan energi pada siang hari dan akan di gunakan pada malam hari.
Pembangkit listrik tenaga surya on-grid merupakan sistem ketenagalistrikan yang terhubung dengan jaringan utilitas lokal. Sistem ini sebagian besar digunakan oleh residensial dan komersil karena tidak bergantung hanya dengan pembangkit listrik tenaga surya. Jika listrik yang dihasilkan oleh panel surya berlebih, maka kelebihan tersebut dapat dijual kepada pihak PLN dengan ketentuan ekspor kWh sebesar 100%. Terikat dengan jaringan memungkinkan konsumen tidak melakukan investasi berlebih untuk membeli sistem cadangan baterai. Sedangkan pembangkit listrik tenaga surya off-grid tidak terhubung dengan cara apa pun ke sistem ketenagalistrikan atau PLN. Namun, investasi baterai cukup mahal dan cukup sulit untuk didaur-ulang sehingga tidak terlalu ramah lingkungan. Lantas apa solusi terbaiknya?Saat membuat keputusan untuk beralih menggunakan PLTS, penting untuk memahami beberapa hal untuk membuat pilihan yang Produksi dengan Tenaga Surya Off-GridPLTS off-grid bergantung pada ukuran sistem yang dipasang, jumlah listrik yang digunakan, dan kapan listrik digunakan. Apa yang terjadi pada listrik berlebih bergantung pada peralatan yang besar sistem PLTS off-grid dirancang untuk menghasilkan listrik lebih banyak di siang hari, yang kemudian disimpan di baterai. Listrik yang tersimpan di dalam baterai tersebut dapat diakses saat sistem tidak menghasilkan listrik, seperti pada malam hari atau saat cuaca mendung. Meskipun perkiraan cuaca paling terbaik dan akurat, cuaca tidak dapat diprediksi. Jika mengalami cuaca mendung beberapa hari berturut-turut, PLTS tidak dapat menghasilkan listrik yang cukup untuk mengisi baterai dan memenuhi semua kebutuhan. Meskipun memiliki baterai ekstra untuk berjaga-jaga, investasi yang dikeluarkan sangat Produksi dengan Tenaga Surya On-GridSama seperti tata surya off-grid, banyak yang memilih untuk memasang tata surya on-grid ingin menutupi 100% atau hampir 100% dari penggunaan energi mereka. Bergantung pada waktu menggunakan listrik, PLTS mampu dapat menghasilkan energi berlebih. Alih-alih mengirimkan listrik berlebih ke baterai, listrik mampu dijual ke penyedia jaringan seperti PLN ketentuan ekspor kWh sebesar 100%.Hal ini diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 26 Tahun 2021 tentang PLTS Atap yang Terhubung Pada Jaringan Tenaga Listrik Pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik untuk Kepentingan Umum IUPTLU. Peraturan Menteri ini merupakan penyempurnaan dari peraturan sebelumnya sebagai upaya memperbaiki tata kelola dan keekonomian PLTS Atap. Peraturan ini juga merupakan langkah tindak lanjut untuk merespon dinamika yang ada dan memfasilitasi keinginan masyarakat untuk mendapatkan listrik dari sumber energi terbarukan, serta berkeinginan berkontribusi menurunkan emisi gas rumah yang Terjadi Ketika Jaringan Padam?Sistem PLTS off-grid bekerja secara independen dari jaringan listrik. Apabila terjadi pemadaman jaringan, PLTS dapat terus beroperasi. Tidak ada perubahan dalam layanan atau akses listrik. Sedangkan pada sistem on-grid, dengan menghubungkan ke jaringan maka listrik dapat diakses kapan saja. Namun, jika PLTS terhubung dengan jaringan dan jaringan mati, maka listrik tidak dapat diakses, kecuali jika menggunakan PLTS on-grid dengan cadangan Solusi Terbaik dari Kedua Sistem?PLTH menggunakan sistem on-grid dan off-grid dimana baterai digunakan untuk menyimpan listrik cadangan untuk digunakan pada malam hari dan selama cuaca buruk, tetapi juga terikat dengan jaringan untuk memasok listrik berlebih yang dihasilkan kembali dan memanfaatkan tarif ekspor murah yang dibayarkan oleh PLN. Dengan adanya inverter hibrida yang mampu mengelola input energi serta pengisian baterai dan dapat menerima energi dari berbagai sumber. Hal ini merupakan pilihan terbaik untuk menghemat biaya dan efisiensi maksimum karena fitur yang dapat diprogram dan komponen terintegrasi. Beberapa sumber daya seperti generator dan turbin angin juga dapat ditambahkan. Lebih mudah dan lebih hemat biaya untuk beralih dari grid-tie ke hybrid jika sudah menggunakan inverter hybrid. Walaupun sistem hibrida lebih mahal dibandingkan dengan on-grid, sistem hibrida lebih murah daripada sistem off-grid. Apa yang membuatnya lebih mahal daripada sistem on-grid adalah karena dibutuhkannya baterai. Memiliki baterai sangat membantu terutama di malam hari dan saat cuaca sedang tidak baik. Dalam hal ini, memilih sistem energi hibrida merupakan investasi yang baik. Alih-alih mengekspor kelebihan listrik ke jaringan, konsumen dapat menyimpan dan kemudian mengambil energi ini ketika tarif listrik mengalami peningkatan dan dengan demikian dapat mengurangi tagihan PLTS saat ini sangat mudah untuk diperbaiki dan ditingkatkan, namun perencanaan awal yang baik berguna karena mengganti komponen di masa mendatang akan lebih baik apabila ada perencanaan sebelumnya. Menggunakan sistem PLTH adalah investasi yang aman karena fleksibilitas relatif dari desain serta dapat melakukan investasi kedepannya. Konsumen dapat beralih dari sistem on-grid dan kemudian mengkonversikan menjadi PLTH dengan mengubah inverter dan menambahkan penduduk daerah perkotaan, memiliki baterai kecil dan masih terhubung ke jaringan merupakan sistem yang ideal. Penduduk daerah terpencil akan lebih cocok menggunakan sistem off-grid karena terhubung dengan jaringan tidak selalu menjadi
. 405 431 226 17 189 287 0 79
perbedaan plts on grid dan off grid