DanAnda akan menemukan bahwa jawaban atas pertanyaan tersebut sepenuhnya berkaitan dengan gaya yang disebut sebagai elektromagnetisme. Elektromagnetisme adalah penghbung atau kombinasi arus listrik dengan magnet; dua hal ini bagaikan dua sisi dari mata uang yang sama. Dan transformator bekerja dengan memanfaatkan hubungan atas keduanya.
Macam macam Transformator beserta Fungsinya. Pada dasarnya transformator berfungsi untuk mengubah taraf tegangan listrik arus bolak balik AC ke taraf tegangan listrik arus bolak balik AC yang lainnya. Trafo sendiri pada dasarnya hanya komponen yang terdiri dari lilitan-lilitan konduktor tembaga yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk mentransfer daya dari primer ke sekunder menggunakan induksi elektromagnetik. Trafo atau transformator merupakan sebuah alat listrik yang sangat penting peranannya dalam dunia listrik baik dalam penggunaan listrik tegangan tinggi hingga pada listrik tegangan rendah. Trafo yang bekerja menggunakan prinsip induksi elektromagnetik ini dapat sangat mudah kita temukan di lingkungan sekitar kita. Pasalnya seluruh proses pendistribusian energi listrik terdapat titik-titik tempat dimana di tempat tersebut diletakkan alat listrik trafo ini. Jika kita amati, sebenarnya begitu juga pada peralatan-peralatan yang membutuhkan energi listrik di sekitar kita seperti televisi, komputer, sound sistem dan speaker aktif, charger perangkat, serta peralatan-peralatan elektronik lainnya dengan tegangan yang stabil, seluruh peralatan tersebut menggunakan transformator untuk dapat beroperasi maksimal. Seluruh transformator tersebut memiliki perbedaan ukuran, bentuk, dan nilai antara yang satu dengan yang lainnya, tetapi dengan prinsip yang sama. Baca juga Pengertian Transformator dan Prinsip Kerjanya Macam macam Trafo Terdapat beberapa macam trafo yang digunakan untuk kebutuhan yang berbeda. Trafo tersebut dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan mulai dari penggunaan pada tegangan tinggi seperti sistem transmisi energi listrik dari pembangkit ke jaringan dan distribusi energi listrik dari jaringan listrik ke pengguna hingga penggunaan trafo pada rangkaian elektronik yang menggunakan listrik tegangan rendah. Macam macam trafo tersebut dibedakan berdasarkan beberapa kategori seperti macam macam trafo berdasarkan taraf tegangan, macam macam trafo berdasarkan frekuesi operasi, macam macam trafo berdasarkan bahan inti yang digunakan, serta macam macam trafo berdasarkan penggunaannya. Berikut adalah penjabaran macam macam trafo sesuai kategori-kategori diatas 1. Macam macam Trafo berdasarkan Taraf Tegangan Secara umum, macam macam trafo yang paling sering digunakan pada transmisi dan distribusi listrik tegangan listrik adalah transformator step dan transformator step down. Baca juga Paralel Generator dan Sinkronisasi Transformator Step Up Transformator step up adalah transformator yang digunakan untuk menaikkan taraf tegangan listrik. Pada trafo ini jumlah lilitan di kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan di kumparan primer Ns > Np. Akibatnya, induksi elektromagnetik yang terjadi pada kumparan sekunder akan lebih besar daripada di kumparan primer. Hal tersebut yang menyebabkan tegangan pada output trafo ini lebih tinggi dibanding inputnya. Trafo jenis ini juga biasa disebut dengan trafo penaik tegangan. Transformator step up biasa digunakan pada daerah pembangkit untuk menaikkan tegangan sebelum ditransmisikan ke jaringan listrik. Tujuannya adalah untuk meminimalisir kerugian daya yang terjadi ketika daya ditransmisikan ke jaringan listrik. Trafo ini juga banyak ditemui pada rangkaian inverter, televisi, komputer, dan lainnya yang membutuhkan listrik tegangan lebih tinggi. Baca juga Pengertian, Fungsi dan Cara Kerja Trafo Step Up Transformator Step Down Transformator step down adalah transformator yang digunakan untuk menurunkan taraf atau level tegangan listrik. Tegangan yang dihasilkan pada terminal output trafo ini akan lebih rendah daripada tegangan di terminal inputnya. Hal tersebut karena pada trafo ini jumlah lilitan di kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan di kumparan sekunder Np>Ns. Akibatnya, induksi elektromagnetik yang terjadi pada kumparan sekunder akan lebih kecil daripada di kumparan primer. Dengan demikian taraf tegangan pada kumparan sekunder akan lebih rendah dibandingkan pada kumparan primer. Trafo ini juga biasa disebut sebagai trafo penurun tegangan. Transformator step down sering kita jumpai pada distribusi energi listrik dari tegangan tinggi menjadi tegangan menengah atau tegangan rendah milik PLN seperti yang kita lihat pada tiang-tiang listrik dipinggir jalan. Baca juga Pengertian dan Fungsi Transformator Step Down 2. Macam macam Trafo berdasarkan Frekuensi Operasi Trafo Frekuensi Rendah Trafo frekuensi rendah merupakan trafo yang beroperasi pada frekuensi audio rendah 20 Hz - 20 kHz dan frekuensi diatasnya selama masih dalam cakupan operasi frekuensi rendah. Trafo jenis ini biasanya menggunakan inti besi yang lunak, terutama pada penggunaan amplifier audio untuk range frekuensi audio. Contoh transformator yang beroperasi pada frekuensi rendah adalah seperti trafo adaptor dan trafo output/input OT/IT. Trafo adaptor adalah semacam trafo step down yang ditambahkan dengan rangkaian rectifier penyearah gelombang dengan tujuan untuk menghasilkan tegangan dengan arus searah DC yang kemudian disebut dengan adaptor. Dalam adaptor juga biasanya telah ditambahkan rangkaian regulator dengan tujuan agar tegangan yang dihasilkan mendekati DC murni arus searah tanpa noise. Sedangkan trafo output/input lebih sering digunakan untuk keperluan kopling audio pada rangkaian amplifier karena trafo output/input memberikan hasil yang lebih maksimal. Trafo Frekuensi Menengah Sesuai dengan namanya trafo ini beroperasi pada frekuensi menengah. Trafo ini juga memiliki nama lain yaitu trafo IF Intermediate Frequency. Trafo IF banyak digunakan pada radio-radio penerima AM/FM. Pada trafo IF sudah terdapat lilitan primer dan lilitan sekunder yang telah dihubungkan secara paralel dengan kapasitor khusus dengan tujuan penggunaan frekuensi menengah sehingga membentuk rangkaian resonansi L-C. Intermediate Frequency IF sudah ada standarisasinya, yang mana untuk kebutuhan Amplitudo Modulation AM frekuensi menengah yang digunakan adalah 455 kHz, sedangkan untuk kebutuhan Frequency Modulation FM frekuensi menengah yang dibutuhkan adalah 10,7 MHz. Trafo Frekuensi Tinggi Trafo jenis ini beroperasi pada frekuensi yang tinggi dan banyak digunakan untuk pembangkit frekuensi osilator, rangkaian resonansi, serta flyback pada televisi tabung. Trafo frekuensi tinggi yang digunakan untuk osilator disebut dengan spul osilator. Lilitan osilator yang umum digunakan biasanya terdapat 2 macam yaitu osilator Hartley dan osilator Coolpits. Selain itu, trafo frekuensi tinggi juga banyak digunakan sebagai trafo resonansi dimana trafo resonansi ini digunakan untuk menyesuaikan impedansi antara antena dan pemancarnya. Trafo resonansi ini biasa disebut juga dengan spul resonansi. Trafo Switching Trafo switching merupakan salahsatu komponen yang digunakan pada power supply yang menggunakan teknologi switching. Power supply jenis ini menggunakan pembangkitan frekuensi tinggi yang memiliki efisiensi lebih baik dibandingkan power supply biasa yang hanya menggunakan trafo dengan frekuensi rendah. Trafo switcing memiliki kelebihan dibandingkan trafo step down yang digunakan pada power supply biasa, yaitu terletak pada dimensinya yang jauh lebih kecil. Dengan menggunakan trafo siwitching, dimensi power supply dapat dipangkas hingga 75% dibandingkan power supply biasa. Trafo ini dapat dikatakan sebagai transformator ideal. Trafo switching yang digunakan pada power supply switching banyak digunakan pada peralatan elektronika modern seperti printer, DVD player, receiver televisi, power supply komputer, charger laptop, charger hp dan banyak lagi. Baca juga Power Supply Switching dan Cara Kerjanya 3. Macam macam Trafo berdasarkan Bahan Inti yang Digunakan Trafo Inti Udara Trafo inti udara tidak menggunakan bahan apapun sebagai inti. Jadi proses induksi elektromagnetik hanya merambat melalui medium udara semacam ini memiliki kelemahan yaitu daya yang dihasilkan lebih lemah jika dibandingkan dengan trafo inti besi. Hal itu karena induksi elektromagnetik yang lebih lemah. Trafo jenis ini banyak digunakan pada peralatan elektronik portabel seperti radio frekuensi. Selain itu, trafo ini juga dapat digunakan sebagai komponen charger wireless yang dimana kumparan primer berada pada sumber listrik dan kumparan sekunder berada pada perangkat yang dicharger. Trafo Inti Besi Trafo berinti besi menggunakan plat-plat yang terbuat dari besi lunak sebagai intinya. Bahan besi lunak tersebut dicampur dengan magnet yang dimaksudkan agar induksi elektromagnetik yang terjadi semakin besar dan efisiensi trafo juga meningkat. Plat-plat besi yang digunakan tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang beragam pada trafo yang berbeda. Beberapa bentuk plat inti besi yang sering ditemui di pasaran yaitu berbentuk E, U, I, dan L. Karena konstruksi trafo ini dominan dari besi sehingga memiliki bobot berat. 4. Macam macam Trafo berdasarkan Penggunaannya Trafo Daya Transformator daya adalah jenis trafo yang berukuran besar dan digunakan pada sistem transimisi daya listrik bertegangan tinggi yang mencapai 33 kilo volt. Trafo daya sering digunakan pada area pembangkit dan gardu transmisi. Trafo Distribusi Trafo distribusi digunakan untuk mendistribusikan energi listrik yang berasal jaringan listrik ke daerah perumahan dan lokasi industri. Trafo ini biasanya bekerja pada tegangan rendah yang kurang dari 33 kilo volt dan disalurkan untuk keperluan rumah-rumah dan lokasi industri yang umumnya dengan kisaran 220-440 volt. Trafo Proteksi Trafo proteksi digunakan untuk melindungi alat listrik. Trafo ini harus memiliki tingkat akurat yang lebih tinggi pada penggunaannya sebagai proteksi. Trafo Pengukuran Trafo pengukuran digunakan untuk mengukur kuantitas tegangan, arus listrik dan daya yang biasanya dibedakan menjadi trafo tegangan, trafo arus listrik dan yang lainnya.

Itujuga alasannya kenapa di rumah yang dijadikan sebagai ukuran penggunaan kapasitas daya listrik adalah kWH Meter dan bukan kVA Meter, intinya adalah pada arus bolak balik AC tegangan dan arus yang terukur tidaklah cukup untuk mengetahui daya sebenarnya yang digunakan beban tersebut. Jika memang diinginkan penghematan biaya listrik maka

Ilustrasi Menulis Credit Jakarta Paragraf deduktif adalah salah satu jenis paragraf. Ada beberapa cara menyampaikan ide pokok dalam paragraf. Salah satu caranya adalah melalui paragraf deduktif. Deduksi adalah Metode Penalaran, Kenali Pendekatan dan Contohnya Pengertian Paragraf Menurut Para Ahli, Unsur Pembentuk, dan Jenis-jenisnya Pengertian Gagasan Pokok adalah Umum dan Mendeskripsikan Paragraf, Simak Cara Menemukannya Paragraf deduktif adalah jenis paragraf berdasarkan letak ide pokoknya. Mengenali paragraf deduktif adalah cara untuk lebih memahami sebuah karya tertulis. Paragraf deduktif adalah jenis paragraf yang paling umum dalam esai akademik. Kebalikan dari paragraf deduktif adalah paragraf induktif. Mengetahui perbedaan paragraf induktif dan paragraf deduktif adalah dasar penting ketika menulis. Paragraf deduktif adalah paragraf yang berkaitan dengan letak informasinya. Berikut penjelasan tentang apa itu paragraf deduktif, dirangkum dari berbagai sumber, Kamis3/3/2022.Cv adalah hal penting untuk mendaftar kerja atau mencari pekerjaan. Tapi ternyata jangan semua data pribadi anda ditulis paragraf deduktifIlustrasi./Copyright mazzarelloParagraf deduktif adalah jenis paragraf yang ide utamanya berada di awal paragraf. Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. Pada paragraf deduktif, kalimat tubuh paragraf merupakan pernyataan yang mendukung gagasan utama. Penalaran deduktif mengacu pada memulai dengan kesimpulan umum atau pernyataan dan kemudian menemukan pengamatan atau argumen khusus atau khusus untuk mendukung tulisan. Ide pokok atau gagasan utama berupa pernyataan umum yang dikemas dalam kalimat topik. Kalimat topik itu kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat pengembang yang berfungsi memperjelas informasi yang ada dalam kalimat paragraf deduktifIlustrasi Menulis Credit contoh paragraf deduktif Contoh 1 Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap loyal, disiplin, dan jujur. Contoh 2 Penyalahgunaan narkoba sangat berbahaya bagi kesehatan. Narkoba memiliki efekketagihan dan setiap jenis dari narkoba memiliki efek yang berbeda bedadiantaranya adalah dapat menyebabkan detak jantung yang lebih cepat dari normalbahkan banyak kasus orang yang menggunakan narkoba sampai mengalami kematiankarena paragraf deduktifIlustrasi Menulis Credit contoh paragraf deduktif Contoh 3 Kebersihan sangat penting bagi kesehatan. Oleh karena itu kita harus selalumenjaga kebersihan baik itu dari makanan yang kita makan, kebersihan pakaian yangkita gunakan maupun lingkungan tempat tinggal kita. Sudah banyak orang yangterserang penyakit dikarenakan kurang menjaga kebersihan. Contoh 4 Daun kelor dikenal sebagai tanaman bermanfaat. Daun kelor merupakan sumber zat besi, kalsium, vitamin C, vitamin B6, dan riboflavin yang baik. Studi menunjukkan manfaat daun kelor mengandung sejumlah senyawa dengan efek meningkatkan kesehatan, termasuk quercetin dan paragraf lainnya menurut letak ide utamaIlustrasi Menulis Credit buku Penyuluhan Paragraf oleh Kemendikbud, berikut jenis paragraf lain menurut letak ide utamanya Paragraf induktif Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian akhir. Secara garis besar, paragraf induktif diawali dengan penyebutan peristiwa-peristiwa khusus yang berfungsi sebagai penjelas dan merupakan pendukung gagasan utama. Paragraf kemudian menarik simpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus itu. Paragraf induktif dimulai secara umum dan diakhiri secara lebih spesifik dengan poin, kalimat topik, gagasan utama, atau tesis. Ada beberapa alasan seseorang mungkin menulis kalimat induktif. Ini bisa digunakan dalam pengantar ketika pembaca perlu ditarik ke dalam topik sebelum mempelajari apa maksud tentang topik itu. Alasan kedua seseorang mungkin menulis paragraf induktif adalah jika mereka yakin pembaca mungkin tidak setuju dengan maksud mereka. Paragraf campuran Paragraf campuran merupakan jenis paragraf yang memiliki kalimat utama di awal dan akhir paragraf. Jenis paragraf ini dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat utama lagi sebagai penjelas. Meskipun ada dua kali pemunculan kalimat topik, hal itu bukan berarti gagasan utamanya ada dua. Adanya dua kalimat topik itu hanya merupakan bentuk pengulangan gagasan utama untuk mempertegas informasi. Paragraf dengan pola ini dimulai dari pernyataan yang bersifat umum, diikuti dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus sebagai penjelas, dan diakhiri dengan pernyataan umum lagi yang merupakan pengulangan gagasan paragraf lainnya menurut letak ide utamaIlustrasi Membaca Buku Credit ineratif Paragraf ineratif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah paragraf. Paragraf ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas sebagai pengantar kemudian diikuti gagasan utama dan ditambahkan lagi kalimat-kalimat penjelas untuk menguatkan atau mempertegas informasi. Paragraf menyebar Paragraf dengan pola semacam ini tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimatnya. Untuk dapat memahami gagasan utama paragraf, pembaca harus menyimpulkan isi paragraf tersebut. Dengan memperhatikan setiap kalimat dalam paragraf, pembaca dapat menyarikan isinya. Inti sari itulah yang menjadi gagasan utamanya.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Berikutini adalah jenis komponen aktif yang dipakai pada rangkaian elektronika. Sebuah IC akan menghasilkan karekteristik tertentu yang unik tergantung dari tipe dan jenis IC tersebut. Transformator disebut sebagai komponen pasif karena tidak memerlukan arus listrik eksternal agar dapat bekerja. Meskipun trafo menggunakan sumber arus Umumnya transformator adalah perangkat atau mesin listrik yang secara induktif berguna dalam melakukan transfer daya listrik yang beroperasi pada arus dan tegangan tertentu dari satu rangkaian ke rangkaian lain yang beroperasi pada level arus dan tegangan yang berbeda. Dimana pada berbagai jenis Transformator dibuat berdasarkan karakteristik yang harus sesuai dengan persyaratan aplikasi khusus seperti arus dan tegangan konstan, impedansi lebih tinggi, dll. Beberapa jenis transformator yang umum dijumpai pada sistem transmisi listrik, industri serta pada aplikasi elektronik yaitu transformator daya, transformator instrumen contohnya transformator arus, transformator pengubah keran, transformator RF, transformator otomatis, transformator audio, dll. Berbagai jenis transformator tersebut tentunya berbeda dalam hal ukuran, tingkatan arus/tegangan, meskipun demikin prinsip dasar operasi semua jenis transformator ini adalah sama. Ada sekitar 15 jenis transformator yang akan dibahas dalam artikel ini, berikut daftarnya. Baca Juga Pengertian Transformator, Rumus, & Rangkaian Trafo Jenis Transformator Berikut ini jenis-jenis transformator yang akan kita bahas satu-persatu Transformator Daya Transformator Tipe Inti Laminasi/Berlapis Transformator Inti Toroidal Auto Transformator Transformator Fase Poli Transformer Berpendingin Oli Transformator Grounding Transformator Kebocoran Transformator Resonant Transformator Isolasi Transformator Instrumen Transformator Pulsa Transformator RF Audio Transformator Transformator Putar 1. Transformator Daya Umumnya penggunaan transfomator daya digunkan pada stasiun pembangkit, gardu induk, serta saluran transmisi baik untuk menurunkan ataupun menaikkan tegangan. Berdasarkan kegunaanya, Transformator daya dibagi dalam dua jenis yaitu transformator daya step-up dan transformator daya step-down. Dengan menggunakan transformator step-up, maka level tegangan pada saluran transmisi akan ditingkatkan, sehingga arus rendah akan mengalir melalui saluran transmisi. Oleh karena itu, rugi-rugi daya atau I2R pada saluran transmisi dapat berkurang, adapun jenis transformator step-down digunakan untuk menyuplai beban di industri pada tegangan pengenalnya. Disamping itu, beberapa jenis transformator daya juga menyuplai daya ke sirkuit elektronik. Transformator daya dapat berupa transformator satu fasa atau tiga fasa sesuai dengan aplikasinya. Selain transformator step-up dan step-down, ada juga jenis transformator daya lainnya yaitu transformator distribusi, transformator otomatis, dan transformator pengubah keran. 2. Transformator Tipe Inti laminasi Ini adalah jenis transformator yang paling umum digunakan dan tersedia pada rentang miliwatt hingga megawatt, trafo ini terdiri dari beberapa inti berlapis yang berguna untuk mengurangi arus eddy. Inti baja tipis atau laminasi CRGO atau CRNGO 'E' dan 'I' digunakan pada transformator daya rendah dan tinggi yang dapat berupa transformator satu fasa atau tiga fasa. Laminasi ini kemudian dijepit menggunakan baut, baik pada lilitan primer maupun sekundernya lalu ditempatkan pada kaki inti trafo. Trafo jenis ini menggunakan split bobbin untuk memberikan insulasi tinggi di antara belitan pada peralatan kecil. Antara lilitan primer dan sekunder, terdapat perisai yang dapat digunakan untuk mengurangi interferensi elektromagnetik 3. Transformator Inti Toroidal Jenis transformator toroidal menawarkan lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan transformator inti laminasi. dimana jenis trafo ini bekerja dengan baik dan efisien disamping itu mengurangi medan magnet luar. Karena memiliki ukuran dan berat yang lebih kecil , trafo ini mudah dirancang untuk aplikasi apa pun baik pada tegangan rendah atau tinggi. Inti trafonya berbentuk donat yang sangat efisien digunakan yang terbuat dari besi silikon berorientasi butir dan dipotong untuk membentuk pita baja. Inti trafo ini selanjutnya dibungkus oleh belitan tembaga dengan sangat kencang. Dibandingkan dengan transformator inti laminasi EI, transformator inti toroidal berharga lebih mahal. Tetapi, untuk ukuran, bobot, dan efisiensi transformator toroidal lebih baik dibandingkan dengan transformator tipe laminasi EI. Disamping itu, trafo ini memberikan lebih sedikit kebocoran medan magnet. Transfomator inti toroidal tersedia dari puluhan VA hingga ribuan VA. 4. Auto Transformator Auto Transformator berbeda dengan transformator standar dua atau tiga belitan/lilitan karena hanya berisi belitan tunggal yang bertindak sebagai belitan primer maupun sekunder. Dimana belitannya terhubung secara elektrik dua belitan diisolasi secara elektrik pada transformator lama. Jadi transformator ini akan berfungsi sebagai konduksi dan juga induksi. Dalam hal ini, inti berlapis dililit oleh satu belitan dan bagian dari belitan ini dibagi menjadi primer dan sekunder. Auto transformator dibagi kedalam trafo step-up dan step-down, pada auto transformator step-down belitan penuh berfungsi sebagai sisi primer dan juga sebagai sisi sekunder dan karenanya tegangan yang diinduksi dalam sisi sekunder akan lebih rendah dibandingkan dengan sisi primer. Adapun pada transformator step-up merupakan kebalikan dari konsep auto transformator step-down. Transformator daya tiga fasa digunakan dalam sistem distribusi daya yang dapat berupa auto transformator hubungan bintang star atau delta. Tetapi sebagian besar auto transformator digunakan pada aplikasi daya tinggi menggunakan hubungan bintang. Auto transformator variabel dilengkapi dengan penyadapan angka pada belitan tunggal dan sekunder terhubung dengan sikat karbon geser. Oleh karena itu, dengan menggeser tegangan variabel sikat karbon maka akan dihasilkan di sekunder rasio belitan yang sama antara seluruh belitan dan penyadapan. Auto transformer biasanya digunakan sebagai stator untuk safe start pada berbagai jenis mesin listrik contohnya seperti pada motor sinkron ataupun pada motor induksi. Disamping itu juga digunakan sebagai transformator tungku dan booster. 5. Transformator Fase Poli Jenis transformator ini biasanya dipakai pada sistem tenaga listrik tiga fase seperti jaringan listrik dan saluran transmisi yang mana transformator fase poli mentransfer dalam jumlah besar dari tegangan tinggi. Transfomator fase poli paling ekonomis karena telah meluasnya penggunaan pembangkit AC tiga fase, transmisi, distribusi, dan sistem utilization. Transformator fase poli terdiri dari tiga belitan yang dililit di sekitar tiga inti berkaki dan dimasukkan dalam sebuah tangki. Gulungan primer dan sekundernya dapat dihubungkan dalam kombinasi yang berbeda seperti hubungan bintang-bintang, delta-bintang, delta-delta dan delta-bintang. Transformator fase poli terbagi menjadi trafo tiga fase step-up atau step-down tergantung pada aplikasi atau beban, karena inti trafo untuk semua belitan maka semakin kecil fluks magnet bocor maka semakin tinggi efisiensi transfomatornya. 6. Transformator Berpendingin Oli Oli Cooled Transformers Trafo berpendingin oli adalah transformator daya besar yang digunakan pada berbagai unit mulai dari stasiun pembangkit besar ataupun pada unit gardu hingga unit distribusi daya. Traformator berpendingin oli ini diisi dengan oli standar transformator atau oli mineral untuk memberikan pendinginan serta isolasi pada belitan dan inti. Dalam transformator berpendingin oli, inti dan kumparan direndam dalam cairan atau minyak. Dibandingkan dengan transformator berpendingin udara, oli menyediakan isolasi yang lebih baik dan bertindak sebagai penghantar panas yang lebih baik. Adapun jenis-jenis transformator berpendingin oli yaitu sebagai berikut 1. Tranformator Berpendingin Rendaman Oli Oil Immersed Self Cooled Transformers Pada trafo jenis ini, panas yang dihasilkan oleh inti dan belitan dialirkan ke minyak dengan proses konduksi. Ketika panas minyak naik karena temperatur inti dan belitan, minyak mulai bergerak di dalam tangki dan mencapai dindingnya di mana panas ini akan menghilang secara alami oleh udara sekitar. Minyak ini akan terus bersirkulasi dan menghilangkan suhu panasnya di atmosfer. 2. Transformator Berpendingin Udara Rendaman Oli Oil Immersed Forced Air Cooled Transformers Pada trafo jenis ini, proses pembuangan panas ditingkatkan dengan mengarahkan udara paksa pada permukaan luar transformator menggunakan kipas. Dimana secara otomatis kipas ini akan beroperasi apabila suhu mencapai tingkat tertentu. 3. Transformator Berpendingin Air Rendaman Oli Oil Immersed Water Cooled Transformers Pada trafo jenis ini, panas diekstraksi atau dihamburkan dengan menggunakan air yang dipompa melalui koil yang direndam dalam minyak tepat di bawah tangki. Air ini selanjutnya didinginkan di penukar panas, atau kolam semprot, atau menara pendingin. 4. Transformator Berpendingin Oli Rendaman Oli Oil Immersed Forced Oil Cooled Transformers Pada trafo jenis ini, panas dihilangkan dengan mengalirkan oli menggunakan pompa. Minyak dipompa ke belitan dan kemudian kembali ke radiator eksternal sehingga panas akan menghilang oleh udara paksa dari kipas di radiator eksternal. Pada trafo jenis pendinginan ini digunakan untuk transformator berkapasitas sangat tinggi dan dalam kasus seperti ini digunakan radiator pendingin ledakan udara. 7. Transformator Grounding Transformator grounding digunakan untuk membuat jalur tanah untuk hubungan delta atau ungrounded star atau sistem hubungan Wye. Transformator ini menyediakan jalur impedansi rendah ke tanah dimana sistem akan tetap dalam keadaan netral atau ground atau potensi nol. Ketika terjadi gangguan pada jalur tunggal ke tanah pada sistem yang isolasi atau ungrounded maka tidak ada jalur umpan balik untuk arus gangguan. Oleh karena itu, tidak ada arus yang mengalir melalui saluran yang rusak, dalam kasus ini akan menyebabkan kenaikan tegangan pada dua saluran lainnya. Hasilnya adalah terjadi penekanan berlebih pada isolasi transformator dan pada komponen lainnya, untuk mengatasi hal tersebut transformator groundung menyediakan jalur ke pentanahan untuk mencegah hal ini. Paling umum adalah transformator belitan tunggal dengan konfigurasi zigzag dan dalam beberapa kasus kadang digabungkan dengan konfigurasi bintang-delta. hubungan bintang pada sisi primer terhubung ke sistem suplai dan hubungan delta pada sisi sekunder tetap diturunkan. Untuk transformator pentanahan, beban pada sisi sekunder punya waktu yang sangat singkat seperti saat terjadi gangguan, sehingga tingkat daya pada transformator grounding lebih rendah dibandingkan transformator daya. Oleh karena itu, ukuran serta biaya untuk transformator grounding lebih kecil dibanding dtransformator daya. Transfoormator grounding lebih banyak digunakan pada saluran transmisi listrik, sistem utility dan industri. 8. Transformator Kebocoran Transformator kebocoran di desain sedemikian rupa sehingga tidak memiliki induktansi kebocoran yang besar dibandingkan dengan transformator lainnya, dengan cara mengikat gulungan primer dan sekunder secara longgar. Transformator kebocoran juga disebut transformator medan menyimpang strai-field transformers. Hal ini karena terdapat sambungan longgar antara belitan primer dan sekunder, ini memberikan batasan arus yang melekat yang membantu dalam mencegah terjadinya kelebihan beban. Oleh karena itu, dalam semua kondisi operasi atau bahkan korsleting sekunder, dimana arus input dan outputnya cukup rendah untuk mencegah kondisi kelebihan panas. Jenis transformator ini terutama digunakan sebagai transformator pengelasan dalam pengelasan busur. Tetapi, tinggi induktansi kebocoran arus yang dapat diminimalkan juga terbatas, aplikasi lain dari transformator kebocoran seperti lampu pelepasan tegangan tinggi dan aplikasi tegangan ekstra-rendah di mana kondisi korsleting atau arus singkat sering diharapkan contohnya pada mainan anak-anak dan instalasi bel pintu. 9. Transformator Resonant Transformator resonant adalah jenis trafo tegangan tinggi yang terdiri dari dua kumparan Q tinggi primer dan sekunder yang dililitkan pada ferit atau inti udara dengan kapasitor yang terhubung pada belitan. Dengan adanya kombinasi induktor dengan kapasitor ini akan menghasilkan rangkaian dua pasang LC. Dalam beberapa kasus hanya sisi sekunder yang terdiri dari kapasitor yang bertindak sebagai koil resonan. Sisi Primer terhubung ke sumber arus bolak-balik periodik seperti gelombang gigi gergaji atau persegi sedemikian rupa sehingga setiap pulsa menghasilkan osilasi sinusoidal dalam gelombang sekunder. Pada sepanjang resonansi, sebuah tegangan tinggi akan dihasilkan di sisi sekunder. Oleh karena itu, transformator ini digunakan untuk menghasilkan tegangan AC yang tinggi, selain itu juga digunakan dalam pemberat elektronik untuk menerangi lampu neon. Aplikasi lain dari transformator resonant ini adalah pemancar radio, penerima radio super heterodyne, sistem pengapian, dll. 10. Transformator Isolasi Transoformator isolasi digunakan terutama untuk tujuan keselamatan, trafo jenis ini digunakan untuk mengisolasi peralatan atau beban dari sumber listrik. Dimana trafo isolasi akan menghubungkan dua sirkuit secara magnetis dan memisahkannya tanpa adanya ruang untuk jalur konduksi di antara rangkaiannya. Setiap transformator isolasi memiliki rasio putaran sekitar 1 1, trafo jenis ini menyediakan isolasi galvanik sehingga sengatan listrik dapat dihindari. Biasanya digunakan pada peralatan medis sehingga setiap kebocoran daya AC ke perangkat yang terhubung ke pasien dapat dicegah menggunakan transformator isolasi. Disamping itu transformator isolasi dengan tipe terlindung dapat mengatasi kebisingan magnetik kopling . Selain digunakan sebagai isolasi dan filter noise, trafo isolasi juga dipakai sebagai penekan lonjakan. 11. Transformator Instrumen Transformator instrumen digunakan untuk melindungi atau mengisolasi peralatan instrumen, relay, meteran dan peralatan kontrol lainnya dari sirkuit yang beroperasi pada tegangan dan arus tinggi dan di mana jumlah listriknya harus diukur. Disamping itu trafo ini dirancang khusus untuk penggunaan instrumen listrik seperti voltmeter, amperemeter, watt meter, relay pelindung, meter energi, dll. dimana bertujuan untuk meningkatkan jangkauan pengukuran. Trafo jenis ini berfungsi sebagai peralatan konversi level tegangan dan arus dari sirkuit tegangan tinggi ke level yang sesuai untuk pengukuran. Adapun jenis transformator instrumen terbagi menjadi transformator arus dan tegangan 1. Transformator Arus Trafo Arus atau kadang disingkat "CT" digunakan untuk menurunkan tegangan step-down sehingga amperemeter, kumparan arus dari instrumen lain dan relay tidak perlu dihubungkan langsung ke sirkuit operasi daya tinggi. Oleh karena itu, semua instrumen ini diisolasi dari rangkaian daya tinggi. Sebuah transformator arus terdiri dari belitan primer dan belitan sekunder. Belitan primer terdiri dari satu atau beberapa putaran belitan kawat berat pada inti yang dilaminasi, gulungan ini terhubung secara seri dengan salah satu saluran listrik. Di beberapa CT, saluran atau kawat konduktor itu sendiri berfungsi sebagai primer yang melewati inti. Belitan sekunder terdiri dari sejumlah besar lilitan dari kawat ukuran kecil yang dililitkan pada inti trafo, gulungan ini dihubungkan ke instrumen atau relay. Standar arus yang biasa dipakai pada arus sekunder CT adalah 5A, dimana arus belitan primer ditentukan oleh nilai maksimum arus beban. 2. Transformator Potensial Transformator potensial beroperasi mirip seperti transformator daya, satu-satunya perbedaannya adalah trafo potensial memiliki kapasitas yang kecil. Trafo potensial digunakan untuk menurunkan level tegangan step-down pada sirkuit daya tinggi ke level tegangan yang sesuai, dimana trafo potensial terhubung secara paralel di garis di mana saluran listrik akan terhubung dengan sistem proteksi. Belitan sisi primer atau tegangan tinggi terhubung antara salah satu saluran listrik ke ground atau antara saluran fasa ke fasa. Belitan sisi sekunder atau tegangan rendah terhubung ke beban atau gulungan potensial dari berbagai instrumen dan relay atau peralatan kontrol lainnya. Secara umum, belitan sekunder dililitkan pada tegangan 115 atau 120 volt. 3. Transformator Instrumen Gabungan Jenis transformator instrumen gabungan dapat mencakup transformator arus dan tegangan dalam satu unit. Jenis trafo ini akan mengubah tegangan dan arus ke level rendah berdasarkan standar ukuran, dimana akan berguna dalam pengukuran, proteksi, dan sistem kontrol tegangan tinggi lainnya. Hasilnya adalah akan ada penggunaan ruang yang optimal dan struktur pendukung akan dikurangi dan juga pada bantalan pemasangan, transformator instrumen gabungan terutama digunakan dalam aplikasi pelindung relay dan pengukuran hasil. 12. Transformator Pulsa Transformator pulsa digunakan untuk mentransmisikan pulsa listrik persegi panjang dengan besaran konstan dengan waktu naik dan turun yang cepat dari satu rangkaian ke rangkaian lainnya dengan mempertahankan isolasi di antara rangkaiannya. Sinyal pulsa berupa sinyal kecil, atau sinyal berukuran sedang, atau transformator pulsa dengan sinyal tegangan tinggi. Untuk mengurangi distorsi pulsa persegi panjang, transformator ini harus memiliki induktansi kebocoran yang rendah, memiliki induktansi rangkaian terbuka tinggi serta mempunyai kapasitansi terdistribusi dengan toleransi yang rendah. Transformator pulsa tipe sinyal kecil digunakan dalam telekomunikasi dan rangkaian logika digital, transformator pulsa berukuran sedang adalah transformator pulsa daya yang digunakan dalam sistem proteksi, rangkaian kontrol daya, flash kamera, dll. Transformator ini membutuhkan kapasitansi kopling yang rendah untuk melindungi rangkaian sisi primer terhadap transien dari beban listrik. Transformator pulsa daya besar digunakan dalam konverter daya frekuensi tinggi untuk menghubungkan rangkaian kontrol daya rendah ke terminal gerbang tegangan tinggi semikonduktor daya. Selain itu, juga digunakan dalam akselerator partikel, sistem radar, dan aplikasi daya pulsa lainnya. 13. Transformator RF Transformator RF digunakan dalam berbagai rangkaian elektronik karena beberapa alasan seperti adanya kecocokan impedansi saat mentransfer daya maksimum, isolasi DC antara rangkaian, step-up atau step-down arus dan tegangan, menghubungkan antara rangkaian yang tidak seimbang dan seimbang, dll. Trafo jenis ini dapat menjadi konektor, SMD dan berbagai jenis konfigurasi lainnya, dimana lapisan tipis/laminasi baja tidak digunakan pada transformator RF. Frekuensi kerja transformator RF berkisar antara 30 KHz hingga 30 MHz dan lebih sering ditambahkan kapasitor ke salah satu belitan yang berguna untuk menyetel belitan pada frekuensi tertentu. Pada inti transformator RF dapat berupa inti udara, inti ferit, transformator tipe balun. Transformator RF inti udara digunakan dalam papan rangkaian tercetak sehingga beberapa lilitan kawat disolder ke dalamnya. Transformer inti ferit digunakan dalam penerima radio superheterodyne yang sebagian besar adalah transformer tipe yang disetel. Transformator tipe balun digunakan untuk menghubungkan antara rangkaian yang tidak seimbang dengan seimbang seperti amplifier seimbang aplikasi penolakan mode umum. 14. Transformator Audio Transformator audio adalah jenis trafo yang dirancang khusus untuk digunakan dalam membawa sinyal audio pada rangkaian audio. Frekuensi kerja trafo RF berkisar antara 20 Hz hingga 20 KHz. Trafo RF digunakan untuk multi fungsi seperti untuk menaikkan atau menurunkan tegangan sinyal, mengubah rangkaian dari seimbang menjadi tidak seimbang dan sebaliknya, mengurangi atau menambah impedansi rangkaian, memblokir komponen arus DC dan membiarkan sinyal AC, dan untuk menyediakan isolasi galvanik listrik dari satu perangkat audio ke perangkat lainnya. Jenis-jenis transformator RF meliputi input mikrofon, saluran input, input phono kumparan-bergerak, saluran output, inter-stage dan daya keluaran, output mikrofon, splitter, konversi impedansi, direct-box, penghilang hum, transformator AF toroidal pengeras suara, dll. 15. Transformator Putar Banyak peralatan yang membutuhkan energi listrik yang harus ditransfer ke bagian yang berputar, dalam kasus seperti ini transformator putar dapat digunakan sebagai solusi. Sebagian besar perangkat atau mesin yang menggunakan cincin slip dan sikat diganti dengan trafo putar. Pada dasarnya prinsip kerjanya mirip dengan transformator konvensional, bedanya adalah pada trafo putar diatur sedemikian rupa sehingga gulungan primer dan sekunder dapat diputar. Jenis tarnsformator putar yang paling umum adalah tranformator putar bidang aksial dan bidang datar. Transfer daya antara belitan primer dan sekunder dilakukan dengan induksi elektromagnetik melalui celah udara. Jenis transformator ini tidak memiliki kontak keausan, atau masalah kontaminasi pada pelumasan, noise, dll. Trafo jenis ini paling sering digunakan dalam aplikasi penggilingan, sensor torsi yang ditempatkan pada motor listrik, perekam kaset video, dll. Ada materi yang kurang ? Silahkan beri komentar dibawah

Jumlahlilitan primer lebih kecil daripada jumlah lilitan sekunder (np

Transformator. Foto PixabayTransformator disebut juga dengan trafo yang merupakan alat untuk mengubah tegangan listrik bolak balik AC. Transformator tidak bisa digunakan untuk mengubah besaran tegangan listrik arus searah DC.Pada transformator, terdapat kumparan primer yang dihubungkan dengan sumber. Lalu, ada pula kumparan sekunder yang dihubungkan dengan beban. Prinsip Kerja TransformatorPrinsip yang digunakan oleh transformator adalah induksi elektromagnetik yang dikenal dengan hukum Faraday. Kumparan primer pada trafo dihubungkan dengan tegangan AC yang disebut dengan tegangan primer Vp. Tegangan primer memunculkan fluks magnetik yang dinyatakan dengan garis-garis gaya magnetik. Garis-garis gaya magnetik ini memotong lilitan kumparan sekunder, sehingga menghasilkan GGL induksi atau tegangan sekunder Vs.Transformator. Foto PixabayPerbandingan antara tegangan primer dan tegangan sekunder yang terjadi pada trafo berbanding lurus dengan perbandingan jumlah lilitan primer dan lilitan sekunder. Pada trafo yang ideal, jumlah daya listrik pada kumparan primer sama dengan jumlah daya listrik pada kumparan sekunder. Mengutip Buku Pintar Belajar Fisika, trafo terdiri dari dua jenis. Berikut ini adalah jenis transformator1. Trafo Step-upSesuai namanya, trafo step-up digunakan untuk menaikkan tegangan. Jumlah lilitan sekunder pada trafo ini lebih banyak dibandingkan jumlah lilitan primer Ns > Np.2. Trafo Step-downKebalikan dari trafo step-up, trafo step-down digunakan untuk menurunkan tegangan listrik. Jumlah lilitan primernya lebih banyak dibanding dengan jumlah lilitan sekunder Np > Ns.Fungsi TransformatorTransformator. Foto Jarkko Mänty via PixabayTransformator pada kehidupan sehari-hari memiliki jumlah daya listrik yang berbeda antara daya listrik di kumparan primer dan kumparan sekunder. Penyebab trafo tidak ideal sangat beragam, di antaranya adalah panas yang terjadi pada arus pusar yang muncul di inti besi lunak, panas pada setiap kumparan karena adanya hambatan di setiap pengantar, dan kebocoran fluks magnetik. Sehingga, terdapat rumus untuk menghitung efisiensi transformator tidak ideal. Berikut ini adalah rumus transformatorDi mana, η adalah efisiensi, Ps adalah daya listrik sekunder, dan Pp adalah daya listrik primer. Arus Pusar pada TransformatorPada trafo, terdapat arus pusar yang masuk dan keluar dari inti besi. Arus pusar ini bisa merugikan, karena menyebabkan trafo kehilangan energi, daya, dan memunculkan panas. Hal itu menyebabkan perangkat elektronik bisa terbakar. Supaya kerugian tersebut bisa dihindari, maka trafo dibuat dari pelat-pelat logam yang berlapis dan di antara lapisan tersebut diberi isolasi. Hal ini akan mencegah arus pusar untuk tidak menembus pelat logam. Tidak semua arus pusar di trafo merugikan. Ada beberapa arus pusar yang menguntungkan, seperti setrika listrik, rem magnetik, dan tungku listrik. Demikian penjelasan mengenai transformator beserta prinsip kerja dan jenis-jenisnya. Dengan begitu, kamu memahami fungsi dari alat pengubah tegangan listrik ini.
ViewTransformator ELECTRICAL 2015 at Gadjah Mada University. Pengertian Transformator Transformator atau sering disebut dengan istilah Trafo adalah suatu alat listrik yang dapat Halo Sobat Zenius!Kali ini gue akan bahas topik mengenai konsep, fungsi, dan cara kerja transformator. Nah untuk lebih lengkapnya elo bisa baca artikel ini sampai selesai ya! Ilustrasi Trafo Pinterest Sebelum mulai nih, elo pasti sering lihat gambar di atas kan? Biasanya benda itu sering kita temui di jalan-jalan. Benda itu sering disebut trafo. Nah, benda itulah yang akan kita bahas pada artikel kali ini. Pengertian TransformatorFungsi TransformatorRumus TransformatorBagian-Bagian TransformatorPrinsip Kerja TransformatorJenis TransformatorSimbol TransformatorContoh Soal TransformatorJawaban dan Pembahasan Soal TransformatorBelajar Konsep Transformator Lebih Dalam Bareng Zenius! Transformator adalah alat listrik yang berfungsi untuk mengubah taraf suatu tegangan Alternating Current AC ke taraf yang lain sesuai kebutuhannya. Transformator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Transformator dapat memindahkan listrik antara dua buah rangkaian melalui induksi elektromagnetik. Transformator bisa besar banget seperti gambar pertama tadi, tapi ada juga yang kecil seperti yang ada dalam charger handphone elo. Trafo memiliki perbedaan dari sisi bentuk dan ukuran, namun masih memiliki prinsip kerja yang sama yaitu menaik turunkan tegangan listrik. Fungsi Transformator Apa fungsi dari transformator? Transformator berguna untuk menaik-turunkan tegangan AC. Ingat ya, transformator hanya bisa mengubah tegangan AC bukan DC. Itulah fungsi utama transformator. Contohnya adalah charger handphone elo. Coba cek deh di charger handphone elo, di sana ada tulisan tuh misalnya kayak gini input AC 220 Volt dan Outputnya DC 5 Volt, nah yang mengubah tegangan dari 220 volt ke DC 5 volt nya itu adalah kerja dari trafo. Ilustrasi cara kerja transformator Arsip Zenius Contoh lainya adalah tegangan listrik di rumah elo yang sebesar 220V akan digunakan untuk mengecas laptop, Nah karena laptop hanya bisa menahan 19V, maka kita perlu turunkan tegangan yang diterima laptop dari daya listrik rumah, bagaimana caranya? Caranya yakni dengan bantuan transformator. Transformator yang ada di dalam charger laptop akan menurunkan tegangan listrik rumah yang tadinya 229V menjadi 19V, sehingga listrik rumah bisa diterima oleh laptop. Rumus Transformator Transformator bekerja menggunakan prinsip induksi elektromagnetik GGL Gaya Gerak Listrik induksi. Ini dia rumusnya Keterangan N = Jumlah lilitan DF = Fluks magnetik Dt = Perubahan waktu/selang waktu V = GGL Induksi Seperti yang udah gue jelasin sebelumnya bahwa arus yang bekerja pada transformator itu arus AC arus yang bolak-balik. Arus biasa aja itu akan menciptakan medan magnet. Ingat, sebuah kawat lurus yang dialiri dengan arus listrik akan menghasilkan medan magnet. Nah sekarang kalau seandainya arusnya itu berubah ubah, maka medan magnet yang diciptakan akan berubah-ubah juga. Kata Faraday perubahan medan yang berubah-ubah ini akan menciptakan arus induksi. Nah, yang perlu kalian pahami adalah V itu sebanding dengan lilitannya, semakin banyak lilitan maka V nya akan semakin besar. Kesimpulan rumus transformator seperti ini Keterangan Vp = tegangan primer Vs = tegangan sekunder Np = jumlah lilitan primer Ns = jumlah lilitan sekunder Baca Juga 4 Rumus Daya Listrik dalam Fisika Beserta 3 Contoh Soal Bagian-Bagian Transformator Ilustrasi bagian-bagian transformator Arsip Zenius Berikut adalah bagian-bagian transformator yang bisa kita identifikasi, yaitu Kumparan Primer Np yaitu tempat dimana tegangan awal masuk ke Sekunder Ns, pada bagian inilah dialirkan tegangan Besi iron core bagian ini terbuat dari lapisan plat dinamo yang tersusun berlapis-lapis. Fungsi dari iron core ini supaya magnetik fluks mengalir tepat sasaran dan meningkatkan efisiensi. Prinsip Kerja Transformator Bagaimana cara kerja transformator? Seperti yang udah gue kasih tau sebelumnya bahwa transformator ini bekerja menggunakan prinsip induksi elektromagnetik GGL induksi. Trafo dapat mengubah tegangan bergantung dengan jumlah lilitan pada kawatnya. Untuk transformator sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan, yakni kumparan primer dan sekunder. Ilustrasi proses transmisi energi Arsip Zenius Sebuah transformator dapat mentransmisikan energi. Arti dari mentransmisikan energi adalah ada energi yang masuk melalui kapas transformator dan ada energi yang keluar. Nah biasanya di proses transmisi ini ada energi yang hilang, makanya perlu kita menghitung efisiensi dari transformator. Berikut rumus menghitung efisiensi dari transformator Rumus menghitung efisiensi dari transformator Berdasarkan efisiensinya, transformator dibagi menjadi dua yaitu transformator ideal dan transformator tak ideal. Ilustrasi transformator ideal dan tak ideal Arsip Zenius Transformator Ideal Transformator ideal adalah transformator yang efisiensinya 100% artinya Pprimer=Pskunder seperti penjelasan rumus di atas. Transformator ideal energi masuk sama dengan daya yang keluar, jadi nggak ada energi yang hilang. Sayangnya, transformator ini kita tidak menemui di dunia nyata. Transformator Tak Ideal Sementara transformator tak ideal efisiensinya 0-100 % yang mana daya yang keluar itu Psekunder < dari energi yang masuk, pada proses pentransmisian energi terdapat energi yang hilang. Nah gimana? Elo sudah cukup paham kan dengan beberapa konsep transformator dasar yang udah gue jelasin di atas? Nah itu masih belum cukup tuh sob! Yuk kita lanjut pembahasan kali ini ke jenis transformator Jenis Transformator Berdasarkan jenis, banyak lilitan, dan fungsinya transformator terbagi menjadi 2 yaitu transformator step up dan transformator step down. Apa perbedaan antara transformator step up dan transformator step down? Nah supaya elo lebih paham, coba elo perhatikan deh gambar transformator step down di bawah! Ilustrasi transformator step up dan transformator step down Arsip Zenius Dari gambar tersebut terlihat ada transformator step down dan transformator step up. Nah, perbedaan dari gambar tersebut yang paling mencolok menurut elo apa? Yup, banyaknya lilitan. Pada bagian primer transformator step down terdapat lebih banyak lilitan daripada step up. Lebih detailnya ini adalah perbandingan transformator step up dan transformator step down Perbedaan transformator step up dan transformator step down Arsip Zenius Transformator step up berfungsi untuk menaikan tegangan, sedangkan transformator step down berfungsi untuk menurunkan step down biasanya ditemui pada adaptor, sementara transformator step up untuk menaikan tegangan biasanya kita temui di generator dari banyak lilitan dan voltasenya, untuk transformator step down selalu Ns < Np dan selalu Vs < Vp karena fungsinya menurunkan tegangan, sehingga Vs harus lebih kecil dan Vp. Sedangkan step up untuk lilitan sekundernya lebih besar daripada lilitan primer dan voltase tegangan sekundernya lebih besar daripada tegangan primer, karena fungsi step up untuk menaikan arusnya gimana? Nah untuk arus berbanding terbalik nih, untuk transformator step down arus sekundernya lebih besar dari arus primer, sementara step up itu arus sekundernya justru lebih kecil daripada primer. Nah itulah perbedaan antara transformator step up dengan transformator step down atau biasa kita sebut trafo step up dan step down. Simbol Transformator Ngebahas konsep transformator tak lengkap jika kita nggak membahas terkait simbol transformator. Dalam teori elektronika dasar, ada beberapa jenis trafo simbol transformator yang mana setiap simbolnya itu berbeda dan memiliki fungsi masing-masing, seperti skema transformator step-down, lambang transformator step-up, skema autotransformator, skema autotransformator variabel. Namun untuk bentuk simbol transformator yang paling umum adalah berupa rangkaian yang memiliki 2 lilitan kawat, yakni primer dan sekunder. Ilustrasi simbol transformator Arsip Zenius Keterangan gambar simbol transformator Air Core Transformer Transformator Indi Udara. Trafo jenis ini tidak memakai bahan apapun sebagai inti hampa. Jadi proses induksi magnetnya melalui medium Core Transformer Inti Besi. Jenis trafo ini memakai plat-plat berbahan besi yang lunak sebagai intinya, sehingga medan magnet yang terinduksi akan lebih kuat dan efisiensinya juga CT Center Tapped. Trafo ini memiliki dua gulungan sekunder yang sama dan terhubung secara seri. Transformator Step-UP. Transformator ini menaikan tegangan primer menjadi sekunder. Hal ini dikarenakan trafo step up mempunyai lilitan sekunder lebih banyak daripada primer. Seperti namanya transformator step up berfungsi untuk menaikan Step-Down. Trafo ini memiliki lilitan primer lebih banyak, menjadikan trafo ini dapat digunakan sebagai penurun tegangan. Contoh Soal Transformator Setelah mengetahui konsep dasar hingga rumus transformator, mari kita belajar lebih lanjut dengan mengerjakan beberapa contoh soal transformator berikut tentu dengan pembahasannya juga yang udah gue tulis juga di bawah! Soal Transformator No 1 Terdapat trafo yang digunakan untuk menghubungkan sebuah alat listrik dengan tegangan 6 volt dan tegangan sumber 120 volt. Jika banyak lilitan sekundernya 40, berapa banyak lilitan pada transformator primernya? Soal Transformator No 2 Terdapat transformator power supply komputer yang dihubungkan dengan PLN pada tegangan 216 Volt dan tegangan diturunkan pada 12 Volt. Jika diketahui banyak lilitan primernya pada komputer power supply sebanyak lilitann, cari berapa banyak lilitan sekundernya? Jawaban dan Pembahasan Soal Transformator Pada soal no 1 dapat kita cari pembahasan dengan menggunakan persamaan trafo ideal sob! Sedangkan soal no 2 bisa kita cari dengan mensubstitusikan nilai tegangan primer dan sekunder dan lilitan primer ke dalam rumusnya. Berikut grafis pembahasan kedua soal di atas! Pembahasan Soal Arsip Zenius Belajar Konsep Transformator Lebih Dalam Bareng Zenius! Nah sekian pembahasan gue tentang konsep transformator. Kalau Sobat pengen belajar lebih dalam tentang transformator ini, elo bisa klik banner di bawah ini, disana terdapat materi lengkapnya Sob! Pastiin elo udah log in akun Zenius ya. Selain itu, buat elo yang mau eksplore lebih dalam lagi, di Zenius tuh kita nyediain berbagai pilihan paket belajar yang bisa elo pilih sesuai kebutuhan. Apa aja yang bakal elo dapet? Dengan berlangganan Zenius Aktiva Sekolah elo bakal dapetin ratusan soal, akses ribuan video premium, dan bisa ngikutin live class dari Zenius. Klik link di bawah ini untuk lebih lengkapnya! Baca Juga Rumus Energi Mekanik dalam Fisika Materi Energi dan Listrik untuk Kelas 12 Lengkap! Penulis Adjie Sumantri . 40 4 85 214 307 92 344 209

jenis transformator tersebut dengan alasannya yang benar adalah